Jumat, 02 Maret 2012

SALAK

Menurut Nikolai Ivanovich Vavilov, ahli botani asal Rusia, memastikan bahwa asal tanaman buah salak adalah kawasan Indo – Malaya. Pada perkembangan selanjutnya, salak banyak dibudidayakan oleh negara-negara Filipina, Thailand, Jepang dan Queensland. Salak yang dikenal dengan nama Salaca edulis atau dalam bahasa Inggris biasa disebut sebagai snake fruit (dijuluki dengan nama itu karena kulitnya seperti kulit ular) memiliki lebih dari 20 spesies.

Di Indonesia, salah satu daerah yang menjadi komoditas unggulan buah salak adalah daerah Bali. Di Bali, buah salak  terus dikembangkan sebagai komoditas ekspor. Daerah-daerah lain di Indonesia yang juga mengembangkan komoditas buah salak adalah Jawa Barat, Sumatera Selatan dan Maluku.

Manfaat Buah :

Salak diyakini bisa mengobati sakit diare. Juga bermanfaat untuk kesehatan kulit dan kuku. Dalam mengkonsumsi buah salak, sebaiknya tidak membuang kulit ari buah salak (kulit tipis yang menempel pada buah salak) karena kulit ari tersebut ternyata berkhasiat dalam memperlancar BAB. Salak juga ternyata bermanfaat untuk kesehatan mata. Penelitian oleh Nurfi Afriansyah, MSc dari Pusat Litbang Gizi dan Makanan Departemen Kesehatan RI menyebutkan bahwa kandungan betakaroten dalam 100 gram salak lebih banyak 5,5 kali dari buah mangga, 3 kali dari buah jambu biji dan 5 kali dari buah semangka merah. Betakaroten adalah salah satu zat anti oksidan yang banyak terdapat dalam sayuran wortel, yang notabene sangat berkhasiat untuk kesehatan mata.

Ingat !! Buah salak yang mempunyai rasa sepat ternyata tidak dianjurkan bagi penderita maag dan radang usus karena tannin dalam buah salak dapat memperparah kondisi usus yang luka dan sulit dicerna. Tannin adalah zat yang  terdapat pada tumbuhan.

Manfaat Daun :

Daun salak sangat berkhasiat menghilangkan penyakit ambeien yang belum parah. Caranya, 3 helai daun salak direbus dengan segelas air, kemudian air rebusan tersebut disaring dan diminum dengan gula merah. Minumlah dua kali sehari, pagi dan malam hari. Lakukan secara rutin, Insya Allah dalam waktu 15 hari penyakit tersebut akan hilang dan tidak akan kambuh lagi.

Manfaat Kulit :

Kulit buah salak ternyata sangat berkhasiat mengobati dan menurunkan penyakit diabetes kering, menstabilkan tekanan darah ( tinggi maupun rendah ).
Caranya :
- Ambillah kulit buah salak secukupnya ( jangan pakai buah ).
- Bilas dengan air sampai bersih.
- Kemudian masukkan ke dalam kuali ( jangan kuali aluminium, atau besi ).
- Tuangkan dengan ait secukupnya.
- Rebus menggunakan api kecil sekali, sampai mendidih airnya.
- Saring dan minum airnya.
- Kulit salak yang sudah direbus tidak bisa dipergunakan kembali.

Sehari minum 1 liter air rebusan kulit salak. Lakukan sampai 2 minggu tanpa putus, dan kita bisa buktikan diabetes kering yang seringkali melonjak naik akan menjadi normal, dan tekanan darah akan stabil.

Manfaat Biji :

Daerah Tapanuli Selatan sejak dahulu terkenal sebagai sentra penghasil buah salak terbesar untuk wilayah Sumatera Utara. Penduduk di sana sudah lama mengambil manfaat biji salak ini untuk diolah menjadi kopi biji salak yang nikmat. Asal mula kopi biji salak ini tepatnya di Desa Parsalakan, Kecamatan Angkola Barat, Tapanuli Selatan. Di wilayah ini tersebar usaha rumahan yang mengolah berkarung karung biji salak menjadi minuman kopi dengan rasa yang khas .


Biji biji salak itu sebelumnya dijemur dan disimpan di sebuah ruangan sebelum diproses jadi serbuk kopi. Biji-biji salak yang diproses itu adalah biji salak khusus yang dihasilkan dari tanaman salak di daerah itu. Sesudah seminggu dikeringkan, biji-biji tersebut kemudian disangrai memakai satu kuali besar. Tahap berikutnya sesudah seluruh biji biji salak itu terlihat menghitam maka segera dihaluskan dengan cara ditumbuk menggunakan alat penumbuk dari batu. Sesudah 1 jam ditumbuk, maka biji biji salak itu pun berubah menjadi serbuk. Pada proses penggilingan awal akan didapatkan bubuk kopi yang masih kasar. Serbuk kopi biji salak yang masih terasa kasar itu dihaluskan lagi dengan cara diblender dan kemudian diayak. Hasil ayakan itulah yang kemudian digunakan sebagai bahan seduhan kopi. Bubuk kopi biji salak selanjutnya siap untuk dikemas. Kopi biji salak saat ini sudah banyak ditemui di toko swalayan di Tapanuli dan biasanya dibanderol dengan harga berkisar lima puluh ribu rupiah tiap bungkusnya.

Lain dibanding kopi umumnya, aroma kopi biji salak ini sangat unik dan masih ada aroma buah salak. Manfaat biji salak dalam bentuk kopi ini dipercaya dapat mengobati penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi dan juga menurunkan kadar asam urat. Walaupun di daerah lain belum banyak yang mengkonsumsinya namun tidak ada salahnya jika anda mencobanya lebih dulu.

sumber : http://apakabarsidimpuan.com/2011/02/mengenal-dan-manfaat-buah-salak/, http://sinseiedan.blogspot.com/2009/09/manfaat-kulit-buah-salak.html,
http://www.bercerita.org/2014/05/manfaat-biji-salak-sebagai-bahan-baku.html

7 komentar: