Jumat, 02 Maret 2012

CEMPEDAK

Sebagian besar orang pasti lebih mengenal nangka daripada cempedak. Bahkan, tidak sedikit yang mengira, cempedak adalah salah satu jenis nangka. Secara fisik kedua jenis buah tersebut memang seperti kembar identik.

Walaupun satu kerabat, cempedak dan nangka sangat berbeda. Hal tersebut tampak dari nama ilmiahnya, yaitu Artocarpus champeden untuk cempedak dan Artocarpus integra untuk nangka.

Tanaman cempedak adalah tanaman tropis yang banyak tumbuh di Indonesia. Tanaman ini diperkirakan berasal dari Malaysia, berkembang di seluruh Asia Tenggara. Tanaman ini memang berkerabat dekat dengan nangka, keluwih, dan sukun.

Berbeda dengan nangka yang dapat berbuah sepanjang tahun, cempedak biasanya tersedia pada musim hujan, antara November hingga Febuari. Itulah sebabnya, buah cempedak kurang begitu populer bila dibandingkan dengan nangka.

Komposisi gizi
Dibandingkan dengan buah nangka, harga buah cempedak lebih mahal. Kenikmatan buah cempedak memang tak dapat digantikan oleh nangka. Cempedak mempunyai nilai energi cukup tinggi, yaitu 116 kkal per 100 gram. Nilai energi pada nangka masak 106 kkal per 100 gram.
Tingginya kadar energi pada cempedak berkaitan dengan nilai karbohidratnya yang mencapai 28,6 g per 100 g. Bagi yang sedang berdiet rendah lemak, cempedak dapat jadi pilihan karena kadar lemaknya sangat rendah, yaitu 0,4 g per 100 g. Seperti nangka, kadar air cempedak cukup tinggi. Fungsi air di dalam tubuh bukan sekadar untuk menghilangkan dahaga, juga untuk mengurangi risiko stroke.
Dalam mengonsumsi air minum, kita jarang memedulikan berapa gelas yang seharusnya kita habiskan selama satu hari agar sesuai kebutuhan hidup. Kita biasanya hanya minum kala haus atau sehabis makan.

Padahal, persediaan air yang cukup dalam tubuh sangat dibutuhkan oleh organ-organ dalam menjalankan tugasnya sebagai bagian dan sistem hidup kita. Itu sebabnya mengonsumsi buah yang kaya air (seperti cempedak), sangat penting untuk membantu jumlah asupan air ke dalam tubuh.

Air dalam tubuh sangat vital perannya dalam proses pencernaan dan metabolisme. Dalam kedua proses tersebut, air akan mengangkut vitamin dan oksigen untuk memberi makan sel-sel tubuh melalui darah.

Penelitian Prof. DR. Frank Yatsu dari Universitas Houston, Texas, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa asupan air yang cukup akan membantu mengencerkan darah, sehingga memperlancar suplai oksigen ke otak dan mencegah risiko stroke.

Biji, Kulit, dan Daun Bisa Dimakan
Daging buah cempedak biasanya dimakan dalam keadaan segar. Namun, ada pula yang menggorengnya seperti pisang atau mengolahnya menjadi kolak dengan menambahkan santan dan gula. Cempedak enak bila buahnya matang.

Tanda buah matang adalah makin jarangnya letak antarduri pada kulit, dan kalau dipukul berbunyi "dug ...dug..." dari dalam. Daging buah cempedak yang sudah matang umumnya berwarna kuning, sedangkan ketika masih mentah berwarna putih.

Selain daging buahnya, kulit cempedak juga sering dikonsumsi oleh masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan, yang dikenal dengan nama mandai. Sebelum diolah, masyarakat setempat mengupas bagian luar kulit cempedak, sehingga tampak putih, kemudian membersihkannya.

Setelah itu kulit cempedak direndam lebih dulu di dalam air garam selama 2-3 hari, hingga menjadi lunak dan mengalami fermentasi, baru kemudian digoreng. Mandai goreng ini menyerupai pisang goreng, meski ketika digigit rasanya seperti menggigit guratan daging, sehingga menciptakan cita rasa gurih yang khas.

Daun muda cempedak juga banyak digunakan sebagai sayuran. Biji buahnya enak disantap setelah diolah, digoreng, atau direbus seperti biji nangka. Di Malaysia, akar cempedak digunakan sebagai campuran jamu tradisional untuk perempuan yang baru melahirkan.

Jaga Kornea Mata
Cempedak membantu menyehatkan mata, mengingat kandungan vitamin A-nya cukup tinggi, yaitu sekitar 200 SI per 100 gram. Vitamin A berperan dalam menjaga agar kornea mata agar selalu sehat. Mata yang normal biasanya mengeluarkan mukus, yaitu cairan lemak kental yang dikeluarkan sel epitel mukosa, sehingga membantu mencegah terjadinya infeksi.

Bila kekurangan vitamin A, sel epitel akan mengeluarkan keratin, sehingga sel-sel membran akan kering dan mengeras. Kondisi tersebut dikenal dengan istilah keratinisasi. Bila berlanjut akan menyebabkan penyakit xeroftalmia, yang kalau tidak diobati akan memicu kebutaan.

Selain vitamin A, cempedak juga mengandung vitamin C yang lebih tinggi daripada nangka, yaitu masing-masing 15 g dan 7 g per 100 gram buah. Kadar vitamin C pada 100 gram cempedak setara dengan 25 persen kandungan vitamin C pada 100 gram jeruk. Mineral penting yang terkandung dalam 100 gram daging buah cempedak adalah kalsium, fosfor, dan zat besi, masing-masing sebanyak 20, 30, dan 1,5 mg.

Satu hal penting dari buah cempedak, yakni mengandung serat pangan (dietry fiber) yang cukup tinggi. Berdasarkan penetitian yang dilakukan Nana Sutisna dan Afiana Hidayanti dari Universitas Pasundan Bandung, kandungan serat pada cempedak mencapai 2,31 persen, lebih tinggi daripada serat durian, yaitu 1,2 persen, maupun stroberi 0,9 persen.

Kehadiran serat pangan sangatlah penting. Selain untuk membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan, serat juga dapat menekan angka kolesterol dalam darah. Hal tersebut disebabkan kemampuan serat dalam mengikat asam empedu yang berperan besar dalam pencernaan dan penyerapan lemak. Beberapa penelitian menunjukkan, makanan yang kaya serat juga baik bagi penderita diabetes karena dapat membantu mengontrol gula di dalam darah.

Kulit Batang Antitumor dan Antimalaria
Bukan hanya buahnya saja, kulit batang cempedak ternyata juga mengandung komponen yang dapat membantu mencegah tumor dan malaria. Hasil penelitian yang dilakukan Prof. Sjamsul Arifin Achmad dari Departemen Kimia Institut Teknologi Bandung, menunjukkan bahwa di dalam kulit batang cempedak dan keluarga nangka-nangkaan terdapat senyawa kimia artoindonesianidin.

Senyawa ini tergolong senyawa flavonoid yang bersifat antioksidan. Uji biologis menunjukkan, hanya dengan konsentrasi kurang dari 4 mikrogram per mililiter, senyawa artoindonesianidin dapat membunuh biakan sel tumor leukemia menjadi tinggal separuhnya.

Kemampuan senyawa artoindonesianidin ini termasuk luar biasa. Berdasarkan data dunia farmasi, suatu senyawa layak digunakan sebagai antitumor bila dapat membunuh sel tumor menjadi separuhnya dengan konsentrasi di bawah 10 mikrogram per mililiter.

Hal tersebut tentu merupakan berita gembira bagi penggemar cempedak dan keluarga nangka-nangkaan lainnya. Senyawa tersebut bukan hanya terdapat pada kulit batangnya saja, tetapi juga pada batang dan akar, sehingga ada kemungkinan besar senyawa tersebut juga terdapat pada bagian buahnya.

Selain sebagai antitumor, penelitian yang dilakukan oleh Aty Widyawaruyanti dkk dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya, menunjukkan pada kulit batang cempedak terdapat senyawa utama heteriflavon C yang dapat menghilangkan parasit penyebab malaria hingga 100 persen.

Penemuan tersebut mempunyai arti penting karena berdasarkan catatan WHO, ada 300 juta hingga 500 juta kasus malaria setiap tahun. Penduduk di Indonesia Timur juga telah banyak menggunakan kulit batang cempedak ini sebagai obat tradisional untuk mengatasi malaria.

Sumber : http://jai-cempedak.blogspot.com/2009/12/cempedak-dan-manfaatnya.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar