Selasa, 28 Februari 2012

DUKU

Buah duku ( Lansium Domesticum Corr) berasal dari tanaman berkayu yang hidup menahun. Pohonnya diperkirakan asli dari Indonesia. Literatur lain mengatakan duku berasal dari Asia Tenggara bagian barat, dari semenanjung Thailand di sebelah barat sampai Kalimantan di sebelah timur. Kini Buah duku hampir tersebar luas diseluruh wilayah Asia dan menjadi salah satu primadona buah tropis.

Di Indonesia, sentra buah duku tersebar luas di wilayah Sumatra dan Jawa. Jenis yang banyak dibudidayakan adalah varietas Komering, Metesih, Condet dan Kalikajar. Buah duku dapat tumbuh subur di daerah beriklim basah dengan curah hujan tinggi. Tanaman ini termasuk jenis pohon buah musiman yang hanya berbuah setahun sekali. Biasanya bunga akan bermunculan di awal musim hujan (September-Oktober). Enam bulan kemudian buah terlihat bergelantungan di ranting dahan dan siap dipanen pada bulan Februari-Maret.
Buah duku mentah berwarna hijau, bergetah dan citarasanya sangat asam. Seiring matangnya buah, kulit akan berubah kekuningan dan daging buah akan berasa manis. Sebagian besar buah duku hanya dimakan segar sebagai buah meja. Padahal kalau kita mau sedikit berkreasi, duku dapat dijadikan beragam sajian lezat dan nikmat, seperti untuk isi puding, campuran fruits cocktail atau sebagai bahan baku selai.
Dari Selai Hingga Puding Cantik
Untuk selai, siapkan 1500 gr daging buah duku yang sudah diblender halus, 600 gr gula pasir, 100 ml air, 5 gr gelatin, 30 ml air jeruk lemon dan ½ sdt vanila essens. Semua bahan dicampur jadi satu, panaskan hingga tekstur mengental dan warna kekuningan. Selagi panas simpan di dalam botol kaca, tutup rapat, kini Anda mempunyai selai duku yang lezat dan siap digunakan kapan saja.
Variasi lain yang dapat dibuat adalah puding buah. Caranya buah duku dapat diblender kemudian dicampur dengan adonan agar-agar atau dibiarkan utuh untuk isi puding. Teksturnya kenyal dengan citarasa manis, segar dan sedikit asam menjadikan puding terasa lebih istimewa dan cantik tampilanya.

Manfaat Biji, Kulit dan Serbuk Kayu :
Setiap 100 gr buah duku terkandung kalori 70 kal, protein 1.0 g, lemak 0.2 g, karbohidrat 13 g, mineral 0.7 g, kalsium 18 mg, fosfor 9 mg dan zat besi 0.9 mg. Untuk kandungan kalori, mineral dan zat besi duku setingkat lebih tinggi dibandingkan dengan buah apel atau jeruk manis. Kandungan lain yang bermanfaat adalah dietary fiber atau serat. Salah satu zat yang bermanfaat untuk memperlancar sistem pencernaan, mencegah kanker kolon dan membersihkan tubuh dari radikal bebas penyebab kanker.

Selain itu, kulit buahnya juga bisa digunakan untuk mengusir nyamuk dengan cara dibakar. Perasan biji duku memiliki khasiat obat sakit kepala, bila bijinya ditumbuk dan dicampur air bisa untuk obat cacing dan juga obat demam. Kulit buah langsat juga bisa menjadi dupa dengan cara dikeringkan dan diolah kemudian dicampurkan kedalam setanggi atau dupa.

Batang kayunya sangat kuat dan digunakan sebagai bahan membuat kotak atau perkakas, bukan cuma itu kulit kayunya juga bisa dimanfaatkan sebagai obat disentri dan malaria. Pohon berdaun rindang ini juga berfungsi untuk melindungi tanah tererosi air hujan serta menghasilkan humus. Jenis tumbuhan buah ini juga dapat ditanam untuk pemulihan kembali areal kritis. Sementara tepung kulit kayu ini bisa dijadikan tapal untuk mengobati gigitan kalajengking. Di Filipina kulit kayunya biasa dibakar sebagai pengusir nyamuk.

Sebagian orang juga percaya, benalu pohon duku dapat menghambat dan membasmi sel-sel kanker. Sungguh tanaman yang istimewa bukan?.


sumber : http://masenchipz.com/khasiat-buah-duku, http://rsyarifario.wordpress.com/2009/01/28/duku-kaya-akan-khasiat/, http://id.wikipedia.org/wiki/Duku

1 komentar: